BEKASI-AFKNNEWS–Hifzah Oktariadi (15), santri asal Pontianak Kalimantan Barat mengaku banyak pengalaman baru yang didapat sejak belajar di Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Hifzah yang mulai belajar di Ponpes Nuu Waar AFKN pertengahan 2022 langsung merasa nyaman. “Tidak ada rasa ingin pulang. Saya langsung betah di sini. Banyak teman dari berbagai daerah,” ujar Hifzah, Senin (27/5/2024).
Menginjakkan kaki pertama kali di tanah Jawa merupakan kebanggaan bagi Hifzah. Terlebih ia pergi ke Jawa menggunakan pesawat terbang.
“Senang sekali naik pesawat. Ini pertama kali saya naik pesawat. Senang dan kaget juga bisa ke Jawa,” ungkap Hifzah.
Bersama Hifzah, ada empat santri asal Pontianak yang juga terbang ke Jawa untuk menuntut ilmu di Ponpes Nuu Waar AFKN. “Ketika itu ada lima orang dari Pontianak. Tiga akhwat dan dua laki-laki termasuk saya,” kata Hifzah.
Selain naik pesawat untuk pertama kali, pengalaman tak terlupakan yang dialami Hifzah adalah mengikuti Jambore Dakwah internasional yang diselenggarakan AFKN di Fakfak, Papua Barat pada 2022.
“Pengalaman menyenangkan ikut Jambore Internasional di Patipi, kampungnya Ayahanda Fadzlan. Saya dipilih Ayah ikut jambore, bangga,” ujar santri kelas 8 SMP ini.
Selama lebih dua bulan, Hifzah mengikuti rangkaian acara jambore yang diikuti beberapa negara tersebut. Dari Jakarta Hifzah bersama puluhan rombongan santri Nuu Waar ke Fakfak dengan menggunakan kapal laut.
“Satu minggu perjalanan. Pulangnya juga satu minggu naik kapal. Ini pertama kali juga saya naik kapal laut,” jelas Hifzah yang kini telah hafal 4 juz Alquran.
Selama di jambore, Hifzah mendapat pengalaman berinteraksi dengan peserta dari luar negeri. Termasuk juga ilmu dari berbagai narasumber yang hadir.
Tentu pengalaman-pengalaman yang dialaminya ini membuat Hifzah semakin bersyukur. Ia juga tambah bersemangat belajar dan menuntaskan hafalan 30 juz Alquran.
“Cita-cita hafiz Quran. Optimis hafal 30 juz,” tegas Hifzah.
Selepas SMA, Hifzah berencana kuliah di jurusan filsafat. Alasannya agar bisa mengkaji Alquran lebih dalam.*