BEKASI, AFKNNEWS–Selain membantu mengajar adik-adik santri, mahasiswa baru (Maba) atau biasa disebut santri pengabdian mendapat tugas mengelola tanaman hidroponik kangkung.
Azizul Bunga Bali (18) adalah santri pengabdian yang mendapatkan tugas tersebut. Setiap hari Azizul menjadi “petani” kangkung hidroponik yang ditanam di salah satu sudut Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN).
Penugasan menjadi petani hidroponik ini mengasyikkan. Azizul mengelola tanaman hidroponik mulai dari menanam bibit, merawat hingga memanen.
“Asyik sekali. Saya kerjakan dari tanam bibit dengan menggunakan kapas. Kemudian dibiarkan sampai tumbuh. Dan dipindahkan ke tempat yang besar,” kata Azizul ketika ditemui di Ponpes Nuu Waar AFKN Setu, Kabupaten Bekasin, Jawa Barat, baru-baru ini.
Menurut Azizul, biasanya panen kangkung setiap tiga pekan. Hasil panen dimanfaatkan untuk konsumsi para santri.
“Panen untuk ke dapur. Dimasak,” ujar Azizul.
Dari pengelolaan kangkung hidroponik ini, Azizul mengaku mendapat banyak manfaat.
“Mendapatkan pengalaman. Jadi tahu yang tadinya belum tahu. Biar nanti kalau pulang kampung bisa mempraktikan,” kata santri asal Lembata, Nusa Tenggara Timur ini.
Pada kesempatan ini, Azizul mengutarakan keinginan setelah masa pengabdian. Ia mengaku bercita-cita jadi tentara.
“Ingin jadi tentara. Tetapi nanti tergantung Ayah (Kiai Fadzlan Garamatan) saya ditugaskan kuliah di mana. Jadi Ustaz cita-cita saya juga,” ungkap Azizul.
Selama empat tahun menimba ilmu di Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Azizul mendapat kesan berharga. Terlebih dia bisa berinteraksi dengan teman-teman yang berasal dari berbagai suku.
Azizul berharap, santri-santri Nuu Waar bisa menjadi pribadi yang sukses. Berguna bagi agama dan negara.*