BEKASI, AFKNNEWS–Di saat banyak pemuda seusianya sibuk dengan gemerlap dunia, Muhammad Fadhil Laudengi (18) justru memilih fokus mendalami ilmu agama di Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Fadhil, santri asal Tambrauw, Papua Barat ini memang bukan pemuda biasa. Pada usianya yang masjid belia, Fadhil sudah terbiasa menjadi imam shalat berjemaah maupun khatib shalat Jumat. Keahliannya ini ia peroleh selama belajar di pesantren pimpinan dai Nasional KH MZ Fadzlan Rabbani Garamatan.

“Alhamdulillah sudah empat tahun belajar di sini,” ujar Fadhil, Kamis (21/5/2025).

Fadhil yang saat ini duduk di kelas XI SMA mengaku bangga dan bersyukur mendapat kesempatan belajar di Ponpes Nuu Waar AFKN.

Fadhil berkisah saat pertama kali menjadi khatib shalat Jumat di Masjid Agung Nuu Waar pada tahun lalu. “Awalnya grogi. Gugup. Tapi guru-guru kasih semangat,” kata Fadhil.

Kini, Fadhil sudah terbiasa bertugas menjadi khatib shalat Jumat. Ia secara rutin diajarkan para guru berkhotbah. Mulai dari gaya penyampaian hingga intonasi.

“Alhamdulillah sangat senang. Bahagia, ketika belajar khotbah. Ini bisa menjadi bekal ketika saya kembali ke kampung,” ungkap Fadhil.

Tidak hanya sukses belajar khotbah, Fadhil juga telah hafal Alquran 15 juz. Fadhil mengaku, pertama kali belajar di Nuu Waar sama sekali belum punya hafalan Alquran.

“Datang ke sini belum ada hafalan. Sekarang alhamdulilah sudah mau 15 juz. Insyaallah lulus maunya hafal 30 juz,” ujar Fadhil.

Keahlian lain Fadhil adalah membaca kitab.*