Kamis (31/12), santri Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN menggelar Khataman Al-Qur’an sebanyak 330 kali. Khataman al-Qurán yang ditarget sebanyak 300 kali itu ternyata bisa dilampau lebih dari target dalam waktu tiga hari. Subhanallah, seluruh santri dengan penuh semangat membaca dan menghafalkan al-Qur’an dalam kesehariannya.

Mudir Pondok Pesantren Nuu Waar, Ustadz Abdul Khalik, SQ, MA menyampaikan bahwa program ini dilaksanakan untuk terus menyibukkan santri dengan urusan al-Qurán. “Meski situasi pandemi, interaksi dengan al-Qur’an harus tetap terjaga. Justru ini adalah bentuk munajat agar seluruh santri, guru, dan bangsa ini diselamatkan oleh Allah SWT dari bala dan bencana,” ujar ustadz asal Lombok, NTB ini.

Ketua Umum Yayasan AFKN, Ustadz M Fadzlan Garamatan berpesan kepada para santri agar menjadikan al-Qur’an sebagai bagian dari hidup. Mengisi hari harus dengan al-Qur’an. Sehingga, kelak kita menjadikan tidak saja untuk dibaca, tapi juga harus dipraketekkan dalam hidup, didakwahkan, dan tertinggi adalah diperjuangkan.

“Memperjuangkan al-Qurán dalam hidup ini adalah ciri seorang mukmin yang hidup dan terus bergerak dalam perjalanan kehidupannya. Santri Ponpes Nuu Waar kelak akan bergerak menyampaikan syiar al-Qurán di seluruh bumi Allah,” tegas Ustadz Fadzlan.

Kelak, tambah Ustadz Fadzlan, 20 tahun lagi santri-santri Nuu Waar akan menjadi imam-imam masjid di berbagai wilayah bumi Allah SWT. Insya Allah. Dalam kegiatan Khataman Al-Qur’an 300 kali itu turut hadir para pembimbing sekaligus memberikan tausiyah, yakni: Ustadz Dr Muhtarom dan Ustadz Dr Kholik Hasibuan, MA.*