BEKASI, AFKNNEWS–Selasa, 31 Desember 2024 lalu atau bertepatan dengan malam tahun baru, Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar lomba tahfidz Alquran.

Sebanyak 17 santri mengikuti perlombaan tahfidz dengan menggunakan metode Aksara Nuu Waar.

Menurut Mudir Ponpes Nuu Waar AFKN Ustaz Abdul Khaliq, SQ, MA metode Aksara Tahfidz Nuu Waar adalah Metode yang digagas oleh Pimpinan Pesantren Nuu Waar KH Fadzlan Rabbani Garamatan. “Suatu metode menghafal Alquran komprehensif dengan titik tekan memahami dan menghafal jumlah huruf-huruf Alquran, jumlah harakat, jumlah ahkamul mad, jumlah ahkamul huruf, jumlah mufradat pada Ayat yang akan dihafal,” ungkap Ustaz Khaliq, Selasa (7/1/2025).

Metode ini, lanjut Ustaz Khaliq, memahami korelasi ayat-ayat yang dihafal dengan hadits yang terkait tentang itu.

Tujuan dari metode Aksara Tahfizh Nuu Waar adalah untuk lebih memudahkan santri dalam membaca, mentadabburi, menghayati, mengamalkan dan menghafal Alquran secara komprehensif.

Pada perlombaan, santri peserta diuji secara terbuka dengan berbagai kriteria penilaian.

Diantaranya bacaan maqro’. Bacaan yang diujikan oleh penguji harus benar dan lancar sesuai dengan tajwid qiroat Imam Asim riwayat Hafs.

Kemudian penilaian kedua, ketepatan bacaan pada: makharijul huruf, sifatul huruf, ahkamul huruf, ahkamul mad, ahkamul waqfi, mura’atul huruf wal harakah, mura’atul ayat wal kalimat, imalah fi gairi mahalliha, tawallud, musykilatul kalimah wal qira’at, dan mutqin.

Kemudian penilaian ketiga, cepat dan tepat dalam menjawab pertanyaan aksara.

Penilaian keempat, bacaan memakai irama/naghomul Qur’an standar qari’/qari’ah Nasional dan Internasional.

Berdasar penilaian tersebut, jelas Ustaz Khaliq, ditetapkan santri dengan nilai terbaik. Penilaian dilakukan oleh DR KH.Wahidin.

Dari 17 santri yang Masuk final dan tampil uji publik semuanya lulus dengan kategori kelulusan adalah: nilai mumtaz (nilai 100), jayyid jiddan (nilai 96-99), dan jayyid (Nilai 90-95).

“Sedangkan yang tampil Sebagai Juara 1-6, penguji hanya memilih peserta dengan Nilai predikat: mumtaz (nilai 100) dan jayyid jiddan (nilai 96-99).

Berikut enam peserta terbaik:

  1. Siti Murni Kwaras, asal Fakfak Papua Barat dengan nilai 100.
  2. Milpa Latifah, asal Banten dengan nilai 99.
  3. Huzaifah JHi Kader, asal Ternate dengan nilai 98.
  4. M.Raihan, asal Kabupaten Goa (Sulawesi Selatan) dengan nilai 97.
  5. Jundi Badada, asal Fakfak (Papua Barat) dengan nilai 96,
  6. Sulthon Afzal Al Wafa, asal dari Merauke Papua dengan nilai 95.

Ditambah lagi dengan dua utusan dari peserta utusan khusus daerah pegunungan pedalaman Papua:

  1. Khodijah Tambuni, asal Jayapuran dengan nilai 85.
  2. Ali Zul Kifli Rumbati, asal Kaimana dengan nilai 78.*