BEKASI, AFKNNEWS–Dalam waktu dekat, Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat memasuki tahun ajaran baru. Seperti halnya lembaga pendidikan lainnya, Pesantren Nuu Waar menerima peserta didik atau santri baru.

Mudir Pesantren Nuu Waar AFKN Ustaz Abdul Khalik SQ, MA mengatakan proses penerimaan santri baru sudah dimulai sejak awal Syawal 1445 lalu.

“Soal santri baru, kami sudah mengirimkan brosur resmi pesantren dan itu disebar ke berbagai perwakilan AFKN yang ada di daerah,” ungkap Ustaz Khalik, Selasa (14/5/2024).

Kemudian, jelas Ustaz Khalik, perwakilan AFKN di berbagai daerah melakukan seleksi calon santri. “Kita berharap dari perwakilan ini adalah anak-anak yang minimal shalat jemaahnya sudah mudah. Minimal dibina dulu, dikarantina. Adaptasi,” jelas Ustaz Khalik.

Menurut Ustaz Khalik, pihaknya membuka kesempatan bagi siapa pun yang ingin belajar di Pesantren Nuu Waar AFKN. Tentu para calon santri harus mengikuti dan memenuhi kebijakan pesantren.

Dikatakan Ustaz Khalik, calon santri dan wali santri harus menyatakan kesediaan menuntaskan masa pendidikan. “Tidak ada lagi misalnya wali santri yang mengambil anaknya setelah selesai MTs misalnya. Karena kita linear. Karena kita dari SD, SMP, SMA, pengabdian setahun, kuliah empat tahun baru boleh pulang ke daerahnya. Ini yang harus disepakati,” kata Ustaz Khalik.

Selanjutnya, pihak pesantren mengutamakan calon santri dari kalangan yatim dan dhuafa. Tetapi tidak menutup kemungkinan menerima calon santri dari kalangan ekonomi atas.

“Tapi tidak menutup santri-santri dari kalangan ekonomi ke atas. Daripada mereka sekolah di luar negeri seperti Singapura, misalnya. Kita juga butuh santri yang cerdas,” ujar Ustaz Khalik yang merupakan lulusan PTIQ Jakarta.

Adapun santri yatim dhuafa, pihak pesantren mengratiskan biaya pendidikan. “Biaya 100 persen ditanggung pesantren. Termasuk biaya transportasi dari daerah asal,” kata Ustaz Khalik.

Namun, jika di kemudian hari santri melanggar tentu ada sanksi yang didapat.

“Kalau melanggar tentu ada konsekuensi-konsekuensi nya atau istilah kita itu denda pendidikan. Oleh karena itu ini harus diketahui oleh orang tua santri,” ungkap Ustaz Khalik.

Untuk diketahui, Pesantren Nuu Waar AFKN yang didirikan dai pedalaman asal Fakfak, Papua Barat KH MZ Fadzlan R Garamatan memberikan beasiswa penuh kepada para santri dan santriwati dari kawasan timur Indonesia. Pesantren Nuu Waar AFKN fokus pada program Tahfidz Quran yang nantinya para santri selesai lulus kembali ke kampung halaman untuk berdakwah Alquran.

Bagi masyarakat yang ingin berpartisipasi pada program pendidikan Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN bisa mendonasikan ke Bank Syariah Indonesia (BSI) atas nama Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) dengan nomor rekening: 7733-777-707 (zakat), 7779-111-177 (infak), dan 7700-997-717 (wakaf).

Untuk konfirmasi donasi melalui WhatsApp di 0813-9967-9977.*