Oleh:

Ustaz Abdul Khaliq, SQ, MA | Mudir Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN

Membangun dan memakmurkan masjid tentu membutuhkan biaya besar. Namun hal ini sebanding dengan pahala yang dijanjikan Allah SWT. Beramal dengan membangun masjid memiliki banyak keutamaan.

Masjid adalah rumah Allah, tempat ibadah umat Islam. Dengan adanya masjid, umat Islam bisa berkumpul untuk melaksanakan shalat berjamaah, bermusyawarah menuntaskan problem ummat seperti kegiatan sosial dan tafaqquh fiddin. Pendek kata Mesjid sebagai pusat peradaban Islam.

Membangun masjid merupakan suatu amalan yang dapat menjadi penyebab seseorang masuk surga. Sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah : 245.

مَّن ذَا ٱلَّذِى يُقْرِضُ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَٰعِفَهُۥ لَهُۥٓ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَٱللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۜطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

Artinya: Siapakah yang mau memberi pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan memperlipat gandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.

Ayat di atas menggambarkan bahwa berniaga dengan Allah SWT melalui sedekah membangun masjid akan dibalas dengan pahala yang berlipat ganda. Tentunya hal ini harus diiringi dengan niat yang tulus semata-mata hanya mengharapkan kebaikan dari Allah SWT.

Ada beberapa keutamaan membangun masjid:

Pertama, dibangunkan rumah megah di surga.

Di dalam suatu riwayat dari Jabir bin ‘Abdillah r.a., Rasulullah SAW bersabda: “Siapa yang membangun masjid karena Allah walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu Majah).

Hadits ini memberikan sebuah gambaran betapa Allah SWT tidak menilai kuantitas seseorang dalam bersedekah, tetapi melihat ketulusan dan keikhlasannya. Sebuah sedekah di jalan Allah SWT, walaupun terbilang kecil tetapi tetap mendapatkan balasan pahala besar.

Kedua, masuk dalam golongan orang beriman.

Keutamaan lain apabila bersedekah membangun masjid adalah mendapatkan kemuliaan atau tergolong sebagai orang yang beriman. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat At Taubah ayat 18:

إِنَّمَا يَعْمُرُ مَسَٰجِدَ ٱللَّهِ مَنْ ءَامَنَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ وَأَقَامَ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتَى ٱلزَّكَوٰةَ وَلَمْ يَخْشَ إِلَّا ٱللَّهَ ۖ فَعَسَىٰٓ أُو۟لَٰٓئِكَ أَن يَكُونُوا۟ مِنَ ٱلْمُهْتَدِينَ

Artinya: Hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah, maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk.

Ketiga, pahala yang terus mengalir (amal jariyah).

Dengan membangun masjid, seorang akan mendapatkan pahala yang terus mengalir layaknya air sungai yang alirannya deras. Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda:

“Pahala amalan dan kebaikan yang bakal menghampiri seorang mukmin sepeninggalnya–beliau menyebutkan di antaranya:, (yakni) mushaf yang ia tinggalkan (Wakaf Mushaf Al Qur’an), masjid yang ia bangun, rumah untuk orang yang dalam perjalanan yang ia bangun (Home Stay Fi Sabilillah), sungai yang ia alirkan, atau sedekah yang ia keluarkan dari hartanya di kala sehat dan hidupnya, maka ia akan menghampirinya sepeninggalnya.” (HR. Ibnu Majah).

Hal senada di Jelaskan dalam Kitab I’anatutholibin Ala Alfazi Fathil Mu’in Jilid 3 Hal.187.Jika Seseorang muslim meninggal ada 10 Hal yg masih berjalan terus Pahalanya sebagai amal jariyah diantaranya:

Pertama, ilmu yang disebarkan, seperti mengajar, menulis, memberi komentar dll.

Kedua, doa anak yg saleh untuk orang tuanya.

Ketiga, menanam pohon kurma (pepohonan yang menghasilkan).

Keempat, sedekah jariyah (dikeluarkan dengan tulus Ikhlas semata mengharapkan Ridho Allah SWT.

Kelima, mewakafkan Mushaf Al Qur’an.

Keenam, menjaga perbatasan, menjaga kedaulatan bangsa dan negara.

Ketujuh, menggali sumur atau membikin saluran air.

Kedelapan, membangun sarana/bangunan untuk kepentingan umum seperti musafir dll

Kesembilan, membangun tempat ibadah: masjid, mushala, madrasah, pesantren, dll.

Kesepuluh, mengajarkan Al Qur’an kepada orang lain.

Keempat, mendapat naungan di akhirat.

Disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya: “Setiap orang akan berada di bawah naungan sedekahnya, hingga diputuskannya perkara-perkara di antara manusia.” (Al-Musnad).

Allah SWT akan memberikan keuntungan yang berlipat-lipat kepada hamba-Nya yang rela dan ikhlas berniaga dengan Allah SWT. Pahala yang berlipat ganda tersebut Allah berikan tidak hanya di akhirat tetapi juga di dunia.

Allah SWT berfirman dalam surat Al Baqarah ayat 261

مَّثَلُ ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِى كُلِّ سُنۢبُلَةٍ مِّا۟ئَةُ حَبَّةٍ ۗ وَٱللَّهُ يُضَٰعِفُ لِمَن يَشَآءُ ۗ وَٱللَّهُ وَٰسِعٌ عَلِيمٌ

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui.

Firman Allah SWT tersebut juga senada dengan hadist Rasulullah SAW:

“Barang siapa bersedekah senilai satu biji kurma yang berasal dari mata pencaharian yang baik dan Allah tidak akan menerima kecuali yang baik, maka sesungguhnya Allah akan menerimanya dengan tangan kanan-Nya, kemudian dipelihara untuk pemiliknya sebagaimana seseorang di antara kalian memelihara anak kuda, sehingga sedekah itu menjadi (besar) seperti gunung.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Demikian beberapa keutamaan dari amalan membangun dan memakmurkan masjid. Semoga Allah SWT limpahkan nikmat dan rezeki halal serta berlimpah agar kita sebagai umatnya mampu melaksanakan amalan ini.*