Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Setu, Bekasi menggelar acara penutupan kegiatan Khatamul Qur’an 5500 Kali, Senin (17/4). Kegiatan yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan 1444 Hijriyah ini diikuti oleh seluruh santri Pondok Pesantren Nuu Waar sejak tanggal 25 Sya’ban.
Menurut Mudir Ponpes Nuu Waar, Ustadz Abdul Halik, SQ Al-Hafizh, program tilawah al-Qur’an dengan target khatam al-Qur’an sebanyak 5500 kali ini memberikan semangat kepada santri untuk terus belajar sehingga menjadi generasi terbaik (khairu ummah).
“Terutama kontribusi menghasilkan generasi terbaik untuk bumi Papua yang menjadi mayoritas asal daerah para santri,” ujar Ustadz Abdul Halik saat memberikan sambutan.
Lebih lanjut, beliau mengatakan, dengan kesuksesan khatam al-Qur’an sebanyak 5500 kali ini insya Allah dapat membuka tabir langit untuk kemaslahatan umat, bangsa, dan negara.
“Santri mendapatkan kemudahan dalam meraih ilmu. Dan yang terpenting, upaya Yayasan AFKN untuk memenuhi kebutuhan bangunan belajar santri bisa berjalan dengan lancar,” paparnya.
Pasalnya, urai Ustadz Abdul Halik, dari pesantren ini akan dilahirkan para penghafal al-Qur’an yang akan membawa misi al-Qur’an ke tengah masyarakat. “Semoga dengan itu, akan tercapai cita-cita mencapai baldatun thayyibatun wa robbun ghafur,” harapnya.
Mulai dari Rumah Kontrakan
Hal senada disampaikan oleh Presiden Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), KH M Zaaf Fadzlan Rabbany Garamatan dalam sambutannya. Ia mengatakan, program tilawah dan khatamul Qur’an 5500 kali ini tidak saja diikuti oleh para santri, melainkan juga para mahasiswa, guru, dan staf di pesantren.
Program ini, terang Kyai Fadzlan, merupakan upaya untuk menjadikan Kabupaten Bekasi yang menjadi lokasi keberadaan pesantren diterangi dengan cahaya al-Qur’an. “Dengan khatam al-Qur’an ini, insya Allah akan menghindari gangguan mara bahaya terhadap Kabupaten Bekasi,” jelasnya.
Lebih lanjut Kyai Fadzlan, ulama asal Fakfak, Papua Barat ini menjelaskan, program tilawah dan khataman al-Qur’an ini telah dimulai jauh sebelum pondok pesantren ini berada di Setu. Awalnya, pesantren ini telah dirintis dari mulai rumah kontrakan kecil di sekitar Perumahan Pondok Hijau, Bekasi Timur.
“Dulu santri masih tinggal di rumah-rumah kontrakan. Alhamdulillah, dari rumah kontrakan itu dulu sudah ribuan alumni, ada yang menjadi tentara, polisi, guru, tenaga medis, dan lain sebagainya,” urai Kyai Fadzlan.
Kini, dengan adanya pesantren saat ini, semangat untuk mengisi waktu Ramadhan dengan tilawah al-Qur’an menjadi semakin tinggi. Maka itu, lahirlah pada tahun ini program tilawah dan khatam al-Qur’an sebanyak 5500 kali selama bulan Ramadhan.
“Semoga program ini terus meningkat, sampai negeri ini dipenuhi dengan cahaya al-Qur’an,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bekasi, H Asnawi berharap pesantren ini menjadi lembaga pendidikan yang bisa menghasilkan kader-kader terbaik agama.
“Ini harus menjadi corak khusus dari Pesantren Nuu Waar yang menghidupkan agama dengan menghasilkan kader santri al-Qur’an,” ujar H Asnawi dalam menyampaikan sambutan sekaligus menutup acara Khatamul Qur’an 5500 kali.
Acara yang dihadiri oleh Kapolsek Setu, Ketua Nahdlatul Ulama Kabupaten Bekasi, Ketua Muhammadiyah Bekasi, dan Ketua Forum Pondok Pesantren Kabupaten Bekasi ini diakhiri dengan buka puas bersama. Hadir memberikan tausiyah dalam acara tersebut KH Dr Fahmi Salim, MA, founder Al-Fahmu Institute.* Ahmad Damanik