BEKASI, AFKNNEWS–Khotbah shalat Jumat, 16 Mei 2025 di Masjid Agung Nuu Waar Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengangkat tema soal keutamaan menuntut ilmu. Adapun khatib yang bertugas Ustaz Ramadansah Wararoi, S.Sos.

Ustaz Ramadansah mengatakan ilmu merupakan komponen penting dalam hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

“Karena dengan ilmu, manusia akan selamat dan teratur dalam menjalani kehidupan, ilmu juga akan menjadi penghias bagi pemiliknya,” ujar Ustaz Ramadansah.

Menurut Ustaz Ramadansah, Allah Subhanahu wa Ta’ala memuji para hamba-Nya yang memiliki ilmu. Hal ini sebagaimana dalam firman-Nya Surat Al-Mujadilah ayat 11, “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan.”

Pada ayat lain, Surat Ali Imran ayat 18 juga dijelaskan keutamaan orang berilmu. “Allâh menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, yang menegakkan keadilan. Para malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu), tak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, yang Mahakuat lagi Maha Bijaksana (QS Ali ‘Imran: 18).

Dalam ayat di atas, Allah menyebutkan namanya, lalu malaikat dan para ulama. “Hal ini menunjukkan betapa tingginya keutamaan, kemuliaan dan keluhuran para ulama. Dalam ayat yang lain, Allah menegaskan bahwa sungguh tidak sama antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu,” jelas Ustaz Ramadansah yang merupakan Dewan Guru Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Katakanlah: Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? (QS Az-Zumar: 9).

“Bagaimana mungkin sama antara ulama dan orang awam, antara orang yang berilmu dan orang yang tidak berilmu, sedangkan Allah swt menyatakan orang yang berilmu dan mengamalkan ilmunya adalah yang paling takut dan bertakwa kepada Allah,” ungkap Ustaz Ramadansah.

Ustaz Ramadansah melanjutkan, Allah memuliakan mereka yang berilmu. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian menurut Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui yang tampak dan tersembunyi dari keadaan hamba.” (QS al Hujurat: 13).

Para ulama mengatakan menyibukkan diri dengan menuntut ilmu agama lebih utama dari melakukan ibadah-ibadah badaniyah yang sunnah.

Hal itu dikarenakan manfaat ilmu meluas dan bermanfaat bagi diri orang yang berilmu dan orang lain. Sedangkan ibadah-ibadah badaniyyah yang sunnah manfaatnya terbatas pada diri sendiri.

Keutamaan tersebut juga dikarenakan ilmu dapat menentukan sah atau tidaknya berbagai macam ibadah. Sahnya Ibadah membutuhkan ilmu dan bergantung kepadanya, sedangkan ilmu tidak bergantung kepada ibadah. Seseorang yang beribadah tanpa dasar ilmu akan melakukan bentuk ibadah yang rusak yang akan membuatnya celaka di akhirat.

Keutamaan tersebut juga dikarenakan para ulama adalah pewaris para Nabi dan hal ini tidak berlaku bagi ahli ibadah yang bukan ulama. Ilmu juga tetap ada pengaruh dan manfaatnya meski pemiliknya sudah meninggal.

“Keberadaan ilmu juga menyebabkan hidupnya syariat dan terpeliharanya ajaran-ajaran agama,” ujar Ustaz Ramadansah.

Ilmu agama adalah hidupnya Islam. Artinya, dengan ilmu agama, seseorang akan mampu menjaga keislamannya dan keislaman orang lain.

Dengan ilmu agama, jelas Ustaz Ramadansah, ajaran-ajaran Islam akan terjaga kemurniannya dari pihak-pihak yang berupaya untuk menyelewengkannya.

Ustaz Ramadansah mengutip Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. “Satu orang faqih (orang yang mendalam pengetahuan agamanya) lebih sulit bagi setan untuk menggoda dan menjerumuskannya daripada seribu ahli ibadah.” (HR al Bayhaqi dalam Syu’ab al-Iman).*