BEKASI, AFKNNEWS–Khotbah shalat Jumat di Masjid Agung Nuu Waar Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada 31 Januari 2025 mengangkat tema keutamaan bulan Syaban.

Khatib Jumat yang bertugas Ustaz Meysa Putra. Dikatakan Ustaz Meysa, Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan dua belas bulan dalam satu tahun sebagai salah satu tanda kekuasaan-Nya.

“Tentu, dalam setiap bulannya terdapat keistimewaan dan rahasia yang tersirat di dalamnya. Dan sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang terus berupaya untuk memaksimalkan ibadah dan kebaikan, khususnya di bulan-bulan yang dianggap mulia dalam Islam,” ungkap Ustaz Meysa.

Ustaz Meysa mengutip Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

إِنَّمَا سُمِيَ شَعْبَانَ لِأَنَّهُ يَتَشَعَّبُ فِيْهِ خَيْرٌ كَثِيْرٌ لِلصَّائِمِ فِيْهِ حَتَّى يَدْخُلَ الْجَنَّةَ

“Dinamakan bulan Sya’ban karena di dalamnya terdapat kebaikan yang sangat banyak kebaikan bagi orang yang berpuasa di dalamnya, hingga ia masuk surga.” (HR Anas bin Malik).

Pada bulan Syaban, Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam memperbanyak puasa.

Bahkan jumlah puasa yang dilakukannya melebihi bulan-bulan yang lain selain bulan Ramadhan, ternyata ketika ditanya oleh para sahabat perihal semua itu, beliau menjawab bahwa bulan ini merupakan bulan diangkatnya semua amal ibadah kepada Allah,” ujar Ustaz Meysa.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ

“Ini adalah bulan yang kerap dilalaikan oleh manusia darinya. Ia adalah bulan di antara Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan di mana amal-amal akan diangkat kepada Tuhan alam semesta, maka aku senang amalku diangkat ketika aku sedang berpuasa.” (HR. An-Nasa’i).

Selain itu, lanjut Ustaz Meysa, terdapat banyak kejadian-kejadian luar biasa yang terjadi pada bulan Sya’ban. Salah satunya adalah peristiwa perubahan arah kiblat dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha Palestina, kemudian Allah kembalikan lagi seperti semula, yaitu menghadap Masjidil Haram Makkah.

Dijelaskan Ustaz Meysa, dalam peristiwa perubahan arah kiblat, umat Islam benar-benar diuji keimanannya oleh Allah.

“Tidak sedikit dari mereka yang ingkar dan keluar dari ajaran Islam. Dan tidak sedikit pula yang keimanannya justru semakin kuat dan mantap pada ajaran yang dibawa oleh Nabi,” jelas Ustaz Meysa.

Oleh karenanya, bulan Syaban menjadi momen yang sangat tepat untuk kembali menguatkan keyakinan dan keimanan hanya kepada Allah semata. Selain itu, bulan ini juga dikenal dengan bulan shalawat kepada Nabi Muhammad. Umat Islam sangat dianjurkan untuk terus memperbanyak membaca shalawat kepadanya.*