BEKASI, AFKNNEWS–Umat Islam diperintahkan oleh Allah untuk shalat lima waktu. Shalat akan menjadi salah satu ibadah yang pertama kali dihisab di hari kiamat kelak.

Itulah materi khotbah Jumat yang disampaikan yang Khutbah kemarin Ustaz Romadhon Beraweri, S.Sos di Masjid Agung Nuu Waar Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (15/11/2024) kemarin.

“Tidak hanya itu, salat menjadi pembeda antara kaum muslim dan orang kafir,” tegas Ustaz Romadhon.

Khatib lantas mengutip Hadits Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam yang diriwayatkan Thabarani.

Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam pernah bersabda dalam sebuah hadis sebagai berikut, “Amalan seorang hamba yang paling pertama dihisab di hari Kiamat adalah shalat, jika shalatnya baik maka baik pula seluruh amalannya, dan jika shalatnya rusak maka rusak pula seluruh amalannya.”

Menurut Ustaz Romadhon, selain sebagai pondasi dan amalan hisab pertama, shalat juga memiliki keutamaan sebagai pencegah seorang muslim dari perbuatan dosa.

“Sebab di dalam pelaksanaan shalat, seorang muslim dapat menghayati dengan benar hakikat dari seorang hamba,” ungkap Ustaz Romadhon.

Maka dari itu, lanjut khatib, wajar apabila salat menjadi pengingat ketika seorang muslim diuji keimanannya dari perbuatan maksiat.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Ankabut ayat 45 sebagai berikut: “Bacalah [Nabi Muhammad] Kitab [Al-Qur’an] yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari [perbuatan] keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah [shalat] itu lebih besar [keutamaannya daripada ibadah yang lain]. Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan,”(QS. Al-Ankabut [29]: 45).

Shalat bagi seorang seorang muslim harus menjadi kebutuhan. Karena sejatinya Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak membutuhkan shalat kita.

“Sebanyak apapun kita shalat, tidak akan menambah keagungan sifat Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun, justru kita yang membutuhkan shalat sebagai penolong dalam kehidupan hingga akhirat kelak,” ujar Ustaz Romadhon.

Maka dari itu, shalat harus senantiasa ditegakkan terutama lima waktu. Sekalipun tertinggal maupun ketiduran serta sebagainnya, salat harus tetap dibayar. Sebab shalat adalah tanggungan kaum muslim yang tidak dapat digantikan melainkan dengan amalan tersebut.*