BEKASI, AFKNNEWS–Penerapan metode aksara hafalan Alquran dirasakan manfaat oleh santri Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Metode aksara ini diterapkan pada program Mukhayyam Alquran Ponpes Nuu Waar selama satu bulan dengan target menghafal juz 15 dan 16.

Santri kelas 12 SMA Gilang Rumbow merasakan manfaat dari metode aksara tahfiz Nuu Waar ini. “Metode aksara melatih ketelitian. Tidak ada di pondok lain metode ini,” kata Gilang, Selasa (24/9/2024).

Gilang Rumbow, santri kelas 12 SMA.

Setiap santri, jelas Gilang, ditugaskan menghitung huruf hijaiyah pada satu surat. Misalnya menghitung huruf alif di surat Al Isra.

“Alhamdulillah tidak ada kesulitan. Menghitung nya harus diulang-ulang,” jelas santri asal Seram Bagian Timur, Maluku ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh Mursyidul Umam, santri asal Lombok Timur dan Muharram Marzuki santri asal Lembata, Nusa Tenggara Timur.

Mursyidul Umam mengaku metode aksara membuat santri lebih lama berinteraksi dengan Alquran. “Satu ayatnya dihitung, alifnya berapa, ba berapa, ta berapa. Terus hukum bacaannya ada berapa di satu ayat itu. Dihitung hingga satu surat. Santri terus pegang Alquran,” ungkap Umam, santri kelas 11 SMA.

Mursyidul Umam, santri kelas 11 SMA.

Menurut Umam, menghitung huruf pada satu ayat harus teliti dan tidak tergesa. Sehingga dengan metode ini santri tidak mudah lupa dengan hafalan Alquran.

Sementara Muharram Marzuki mengatakan metode aksara membantu santri menghafal surat ditargetkan untuk dihafal. Santri dituntut tahu jumlah huruf hijaiyah dan hukum bacaan pada setiap ayat yang dihafal.

“Kita jadi tahu jumlah huruf, ahkamul mad, tasydid,” kata Muharram Marzuki.

Untuk menghitung jumlah huruf hijaiyah pada 10 ayat, Marzuki membutuhkan waktu sehari. “Perlu ketelitian,” ujar Marzuki.

Muharram Marzuki, santri kelas 11 SMA.

Untuk diketahui, Metode Aksara Tahfiz Nuu Waar digagas oleh Pimpinan Ponpes Nuu Waar KH MZ Fadzlan R Garamatan. Metode ini diterapkan pada Mukhayyam Alquran dan Hadits yang berlangsung 13 September hingga 12 Oktober 2024.

Dalam metode aksara, misalnya santri dikenalkan jumlah huruf pada surat Al Isra.

Halaqah Mukhayyam santri putri tingkat SMA.

“Kemudian, berapa harakah fathah, kasrah, dhoma. Berapa ahkamul mad nya, berapa mufradatnya dan lain sebagainya,” kata Mudir Ponpes Nuu Waar Ustaz Abdul Khaliq, SQ, MA dalam satu kesempatan.

Selanjutnya, jelas Ustaz Khaliq, kandungan ayat-ayat yang dihafal dikaitkan dengan hadist Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam.

“Ini walaupun sedikit targetnya, tetapi betul-betul menguasai satu-dua juz, ditelaah betul. Betul-betul dia melekat. Hafalannya mutqin dan mengetahui segala lini,” jelas Ustaz Khaliq yang merupakan alumnus Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) Jakarta ini.

Halaqah Mukhayyam santri putra.

Ketika santri menguasai ahkamul huruf maka dia mengetahui tahsin dan tajwid sudah masuk. Ahkamul madnya juga demikian.

“Sehari satu halaman. Pastikan santri satu hari dapat hafalan satu halaman atau satu lembar. Langsung dicek. Diuji. Tanya jawab,” lanjut Ustaz Khaliq.

Bagi santri yang berprestasi dan memenuhi target Mukhayyam bakal mendapat reward.*