Untuk peningkatan kemampuan bahasa Arab para santri , Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Setu, Bekasi hadirkan pengajar asal Mesir. Beliau bernama Syaikh Sayyid Ramadhan Al Misriy, yang juga pernah menjadi pengajar bahasa di lembaga pendidikan Arab Saudi yang ada di Indonesia. Pelajaran intensif bahasa Arab ini dilakukan dua hari dalam sepekan, yakni setiap hari Sabtu dan Ahad.
Seluruh santri sangat antuias mengikuti pelajaran yang diberikan oleh Syaikh Ramadhan. Dengan metode yang mudah dan menarik, para santri merasakan belajar Arab menjadi lebih menyenangkan dan cepat dipahami.
Syaikh Ramadhan saat mengajar di tengah para santri Syaikh Ramadhan bersama mudir dan santri Ponpes Nuu Waar
Menurut Ustadz Abdul Khaliq, SQ, Mudir Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, pembelajaran intensif bahasa Arab ini ditargetkan agar para santri mengalami percepatan dalam menguasai bahasa Arab. Dengan menghadirkan pengajar yang sudah berpengalaman ini, insya Allah, para santri akan cepat menguasai. “Kemampuan bahasa Arab merupakan modal penting bagi santri untuk menguasai ilmu-ilmu agama yang tersebar di banyak literatur,” ujar pria yang biasa disapa Ustadz Khalik.
Tambahnya lagi, tidak saja para santri yang serius mengikuti pelajaran ini, para pengajar di pondok pun ikut serta untuk mengasah kemampuan mengajar bahasa Arab. Hadirnya Syaikh Ramadhan, kata Ustadz Khalik, banyak memberikan wawasan kemampuan bahasa Arab juga dalam hal mengajar bahasa Arab.
Sementara itu, Ketua Umum Al-Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN), Ustadz M Zaaf Fadzlan Rabbany Garamatan mengatakan, program pembelajaran intensif bahasa Arab ini akan meningkatkan kemampuan bahasa Arab para santri lebih cepat. Sehingga, santri-santri yang banyak asal Nuu Waar (Irian Jaya) ini mampu bersaing secara kualitas dengan santri lainnya. “Ini tentu yang kita harapkan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM generasi Nuu Waar ke depan. Dengan kemampuan bahasa yang unggul, nantinya mereka bisa berkompetisi di tingkat internasional,” harap Ustadz Fadzlan.
Kajian Kitab Fikih
Selain belajar bahasa Arab secara intensif, para santri juga mengikuti kajian khusus kitab fikih Fathul Mu’in karya Syaikh Zainuddin Abdul Aziz al Malibari al Fannani. Kajian ini diasuh langsung oleh Mudir Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN, Ustadz Abdul Khaliq, SQ. Ilmu fikih merupakan ilmu utama untuk memahami syariat-syariat dalam Islam, dan ini wajib dipahami oleh para santri.
“Kelak ilmu ini juga yang menjadi modal para santri untuk berdakwah di tengah masyarakat,” pungkas Ustadz Khalik.* Ahmad Damanik/AFKN