BEKASI, AFKNNEWS–Sebagai sarana evaluasi pembelajaran, sebanyak empat santri kelas imam khatib Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengikuti ujian tahfiz, Selasa (7/1/2025).

Proses ujian langsung dilakukan Mudir Ponpes Nuu Waar Ustaz Abdul Khaliq, SQ, MA. “Ini angkatan pertama, ada empat santri. Untuk angkatan kedua, info dari pimpinan ada 60 santri,” ujar Ustaz Khaliq, Selasa (7/1/2025).

Untuk santri angkatan pertama adalah Cecep Suparta (Sorong, Papua Barat Daya), Kifayatulloh (Ternate), Imam Khoiruddin Laway (Kaimana) dan Tholib Takan Semen (Asmat, Papua).

Meski satu angkatan, masing-masing santri mendapat materi ujian berbeda.

“Kifayatulloh di tasmik 1 juz yakni juz 27. Cecep di tasmik 1 juz yakni juz 1. Imam Khoiruddin di tasmik 7 lembar di Juz 1. Tholib Takan Semen di Tasmik 5 lembar di juz 29,” jelas Ustaz Khaliq.

Untuk diketahui, kelas Imam Khatib Ponpes Nuu Waar bisa disebut Mahad Aly. Kelas ini adalah untuk mencetak kader imam dan khatib. Gagasan ini dicetuskan pimpinan sekaligus pendiri Ponpes Nuu Waar AFKN, KH MZ Fadzlan R Garamatan.

“Tentu kekhususannya imam dan khatib. Kami berharap santri yang jadi alumni Mahad Aly ini betul-betul menguasai imam dan khatib,” ungkap Ustaz Khaliq baru-baru ini.

Dijelaskan Ustaz Khaliq, setelah lulus santri atau mahasiswa Mahad Aly akan ditugaskan berdakwah di pelosok Papua atau daerah pedalaman Indonesia lainnya.

“Target kami, tak hanya lingkup Indonesia, alumni Mahad Aly Nuu Waar menjadi imam di Asia. Imam masjid-masjid Asia Tenggara, Asia Pasifik, bahkan Eropa,” jelas Ustaz Khaliq.*