Oleh:
Ustaz Abdul Khaliq SQ, MA (Mudir Pondok Pesantren Nuu Waar AFKN)
DAKWAH Islam adalah jalan kami, jalan yang akan terus membawa perubahan-perubahan lebih. Baik disetiap gagasan dan langkah untuk Izzul Islam wal Muslimin baik di penjuru Nusantara khususnya Jazirah Irian ataupun berbagai belahan dunia lainnya. Hal ini senada dengan Pesan langit dalam QS. Yusuf ayat 108.
﴿قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ﴾
[ يوسف: 108]
Katakanlah: “Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik.” (QS.Yusuf: 108)
Hujjah yang nyata adalah Alquran dan Al Hadits merupakan suatu yang harus terus menerus didakwahkan dengan semangat-semangat keikhlasan, kesabaran dan keistikamahan sehingga pesan pesan langit akan membumi, berakar. Serta tumbuh menjadi komunitas masyarakat utama yang khairu ummah, ummatan muqtasid dan ummatan wasatha.
Tentu ini merupakan tugas dakwah yang tidak ringan. Tapi tugas tugas yang berat akan ringan dilakukan manakala dilaksanakan dengan kerja. Kerja profesional, terprogram, terukur dan sistematis dalam proses pelaksanaan dan pencapaiannya.
Alquran dan Al Hadits sebagai sumber utama ajaran Islam tentu harus dipahami secara komprehensif oleh masyrakat melalui proses proses dasar yg sistematis. Mulai dari cara baca Alquran, menghafal Alquran, memahami Alquran, mentadabburi Alquran, mengkaji Alquran bahkan mendakwahkannya ke seluruh penjuru alam semesta.
Presiden AFKN/Pimpinan Pesantren Nuu Waar KH.MZ Fadzlan Rabbani Garamatan membuat gagasan dan terobosan baru untuk mudah bersahabat, berinteraksi dalam memahami Alquran dengan Metode Aksara Tahfizh Nuu Waar.
Diantara keunggulan-keunggulan Metode Aksara Tahfizh Nuu Waar:
Pertama, seluruh santri mengetahui jumlah hurup setiap ayat pada surat yang akan dan telah dihafal.
Kedua, seluruh santri mengetahui jumlah harakat setiap ayat pada surat yang akan dan telah dihafal.
Ketiga, seluruh santri mengetahui ahkamul mad setiap ayat pada surat yang akan dan telah dihafal.
Keempat, seluruh santri mengetahui ahkamul huruf setiap ayat pada surat yang akan dan telah dihafal.
Kelima, seluruh santri mengetahui Jumlah mufradat setiap ayat pada surat yang akan dan telah dihafal.
Keenam, seluruh santri mengetahui muskilatul kalimat pada surat yang akan di hafal.
Ketujuh, seluruh santri mengetahui sifat sifat huruf yang dominan pada surat yang akan dan telah dihafal.
Kedelapan, seluruh santri mengetahui korelasi setiap ayat dengan Hadits pada surat yang akan dan telah dihafal.
Kesembilan, seluruh santri dipastikan bisa memahami kandungan, tafsir Alquran pada surat yang akan dan telah dihafal.
Kesepuluh, seluruh santri memiliki mushaf dengan menulis mushaf Alquran sebagai bagian dari sistem muraja’ah Metode Aksara Tahfizh Nuu Waar.
Kesebelasan, Metode Aksara Tahfizh Nuu Waar akan bisa mengaktifkan otak kiri dan otak kanan. Sehingga santri yang sukses dalam proses ini menjadi kamus Alquran berjalan.
Jadi Metode Aksara Tahfizh Nuu Waar adalah Metode Qur’an dan Metode Kitab, gabungan dari baca-hafal dan tulis-hafal yang tetap tersentral pada sistem talaqqi musyafahah kepada para guru dengan pola halaqah. Sebagaimana generasi para Huffazh Alquran di era sahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in yang menjaga Alquran dari sisi bacaan dan tulisannya.
Disamping itu, penekanan terhadap huruf sebagai sumber inspirasi bahwa membaca satu huruf Alquran adalah sepuluh energi kebaikan. Wallahul muwafiq wal hadi ila syabilir rasyad.*