BEKASI, AFKNNEWS–Pondok Pesantren Nuu Waar Al Fatih Kaaffah Nusantara (AFKN) Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menggelar ujian tahfiz, Ahad (23/6/2024).
Sebanyak 60 santri putra dari tingkat SD, SMP, SMA mengikuti ujian tahfiz yang berlangsung bakda Subuh hingga pukul 09.30 WIB.
Para santri menghafal surat Assajdah ayat 1 hingga 11. Dipilihnya Assajdah karena surat ini menggambarkan keutamaan diturunkan Alquran kepada hamba-Nya yang gemar bersujud.
“Posisi kehambaan ketika waktu Subuh. Sujud tilawah, sujud menjaga ibadah sebagai keutamaan tahajud,” ungkap Mudir Popes Nuu Waar AFKN Ustaz Abdul Khaliq, SQ, MA, Senin (24/6/2024).
Ustaz Abdul Khaliq, SQ, MA, Mudir Pesantren Nuu Waar AFKN
Surat Assajdah juga menjadi syarat bagi para penghafal Quran yang hendak memulai hafalan 30 juz.
“Surat ini yang mesti dihafal sebelum menghafal 30 juz. Dulu saya mahasiswa PTIQ (Perguruan Tinggi Ilmu Alquran) hal yang wajib paling tidak menghafal empat surat yakni surat Assajdah, Addukhan, Al Mulk dan Yasin,” jelas alumnus PTIQ Jakarta ini.
Surat Assajdah ini juga menjadi syarat kenaikan kelas bagi para santri Ponpes Nuu Waar. “Kalau tidak hafal, tidak naik kelas,” tegas Ustaz Khaliq.
Ustaz Khaliq menjelaskan, metode hafalan yang ditetapkan pun berbeda dengan pesantren lainnya. “Kita buat formula baru metode dalam membaca dan menghafal Alquran,” kata Ustaz Khaliq.
Metode ini, lanjut Ustaz Khaliq, santri dituntut mengenal aksara huruf Alquran. Misalnya dalam surat Assajdah ayat 1-11, huruf alif ada berapa jumlahnya. Santri harus tahu.
“Ternyata ada 533 huruf alif pada ayat 1 hingga 11 surat Assajdah. Begitu juga huruf-huruf lain,” ujar Ustaz Khaliq.
Kemudian, para santri dalam menghafal satu ayat dibaca 784-841 dengan menghitung atau memperhatikan seluruh huruf hijaiyah pada setiap ayat. Dan memperhatikan atau memahami seluruh harakat, ahkamul mad, ahkamul huruf disetiap ayat. Serta mencari dan menemukan korelasi ayat yang dihafal dengan hadits Nabi sesuai tema ayat.
Kedepan, kata Ustaz Khaliq, akan ditingkatkan terobosan metode baru dalam menghafal Alquran untuk para santri Nuu Waar.
“Harapannya santri berlama-lama dengan Alquran. Tidak hanya sekadar membaca dan menghafal Alquran saja. Karena tidak semua penghafal Alquran tahu jumlah huruf, jumlah harakat per ayat, dan lain-lain,” kata Ustaz Khaliq.*